Hari ini saya menghabiskan waktu untuk teman-teman SMA saya, setelah semalam sebelumnya saya (seperti biasa) menghabiskan waktu untuk kegiatan kampus. Plus sedikit berantem sama Vivi karena gue yang bodoh ini (seperti biasa) melontarkan sejumlah kata-kata yang tidak pantas dan bertendensi menyepelekan.
Kamis, 23 Agustus 2012, genap 3 minggu setelah saya merayakan ulang tahun, rupanya saya masih jauh dari baik. Saya banyak belajar hari ini, atau lebih tepatnya tersadar.
Dimulai dari Rabu pagi 22 Agustus kemarin, gw dapet kabar dari temen kuliah gw, si Jawir, kalo nyokapnya Oe meninggal. Oe adalah teman SMA gw di Gonz yang juga kuliah di UMN. Jawir ngajak gw layat hari itu, tapi gw ga bisa, karena uda jnji layout. Hari berlalu, gw ngerjain layout sampe jam 5 sore, ke lippo nyari baterei laptop tapi tokonya belum buka, lanjut rapat acara OMB UMN 2012. Malam berakhir dgn perdebatan dengan Vivi, karena sebuah Inkonsistenan dan ketidaktegasan gw, soal boleh tidaknya dia pergi ngelayat nyokapnya Oe. Takutnya krik..krik...krik... dll
Malam berlalu, pagi2nya ternyata Vivi masih belum dapat memaafkan saya, padahal saya telah melunak setelah semalam berpikir, "Ya udah si Kris, gada salahnya, toh emang uda lama kan lw emang pengen kenalin ke anak2 juga." Vivi bergeming.
Terus gw ke rumah Gad, seorang teman gw pas SMA. Setelah 1 jam perjalanan (itu pun uda plus nyasar dikit, padahal rumah Oe di Bekasi gw di pamulang) berkat lebaran, jalanan Jakarta masih sepi, sampelah gw d rumah Oe.
Oe yang notabene dlu ya, we know-lah, yang byk yang kesel juga karena satu dan lain hal ternyata, teman2 gw banyak yg dateng layat (walaupun kemarin). Sebandel-bandelnya Oe, anak-anak masih menerima dia, dan atas nama solidaritas anak Gonz, mereka berbondong-bondong ngelayat nyokap Oe. biar gimana pun juga Oe masih keluarga Gonz. Btw RIP ya tante :)
Stlh itu lnjut pergi ke PIM. Jujur saja sudah hitungan bulan atau tahun malah, saya tidak pernah secara khusus main sama teman SMA saya, kecuali beberapa waktu lalu gw smpet ketemu secara tak sengaja dengan beberapa teman di beberapa tempat. Saya keterlaluan.
Namun rupanya, tidak ada sedikit pun rasa kesal mereka kepada saya yang telah "meninggalkan" mereka begitu lama.
Saya merasa sangat ga enak, tapi semua ternyata tidak seperti. Kami masih bahagia, kami masih tertawa. Bahkan setelah sekian lama saya tak bertemu mereka pun, saya masih merasa baru kemarin bertemu mereka. Tidak ada sekat. Kami berbicara dari hati ke hati. Saya merasa nyaman disana.
Dan kemudian saya (TER)SADAR : mereka adalah keluarga saya (yang telah sempat saya tinggalkan secara bodohnya) dan saya sadar sekali saya harus berubah.
Saya yang egois, yang bodoh, yang terlalu ambisius, yang terlalu takut akan kegagalan karena terlalu banyak bermain, saya dengan idealisme saya adalah sukses adalah kerja keras setiap hari, saya yang takut dimarahi orang tua saya karena terlalu banyak pergi karena pasti (mau tidak mau) akan mengeluarkan uang, saya yang melihat krisis keuangan ekonomi dunia membuat penghasilan orangtua saya yang tidak terlalu baik, saya yang merasa tidak berguna karena di usia yang sudah segini gedenya gw msh blm bisa berkontribusi ekonomi kepada keluarga malah menjadi penyodot pundi-pundi, membawa saya menjadi pribadi yang ga pandai jaga hubungan baik sama orang karena keegoisan saya seringkali tidak hadir saat mereka berkumpul, menjadi orang yang gila kerja, mengejar kesuksesan, mengejar sejumlah target dan ambisi pribadi, saya yang bahkan lupa bagaimana cara bersenang-senang, saya yang sempat merasa hanya berbahagia bila saya menang! saya dapat yang saya inginkan, membuat saya seringkali enggan untuk pergi keluar. Yah ga seekstrem itu sih, dalam arti jumlah frekuensi gw nolak pergi itu lebih tinggi, ketimbang gw putuskan untuk jalan, gw masih jalan kok sama anak2 tapi jauh d lubuk hati gw, itu yang ada.
Kemudian saya merenung lebih dalam, rupanya saya juga punya sejumlah keluarga lain yang juga dengan sudah sempet saya tinggalkan:
1. Keluarga UMN: keluarga ilkom A, keluarga jurnalistik, keluarga kost-an icost (flores, domi, nico tua, nanda, babe, luddy, jody haryo, felix jody, ucok, dll) keluarga KBM (evan, roswell, ady, adit, oca, arda, dll) ultimagz, HMJ. Saya jahat karena tidak lagi punya waktu untuk diluangkan bersama mereka. Belakangan saya coba memperbaikinya dgn berbagai kegiatan sosial bersama mereka. Raff, Jawir, Toro, Alvin, Bo, Gebi, Kokom, Ilkom A, KBM, dan yang lain-lain.
2.Keluarga Mater Dei. Hampir setiap sabtu seperti halnya anak Gonz, mereka ajak gw main futsal, bahkan mereka mulai sms sejak beberapa bulan lalu, dan tak pernah sekalipun saya datang. *sempet sih gw pengen dateng, eh malah mereka batal -__- tetapi tetap saja SAYA JAHAT! Selain itu ada gang ngumpul gereja bareng, teman2 masa kecil gw, manyu, dion, nayeem, toni, anak-anak pancingcong, F4 (nando, tinus, surya, gw) dan msh byk lagi.
dan yang terpenting, hari ini saya kehilangan teman sehati saya yang telah dengan secara bodohnya membuat dia marah dengan saya : Anastasia Arvirianty.Maafkan saya ya vivi :)
*untuk saya (ter)sadar untuk harus selalu menjaga hati orang lain
**untuk saya untuk harus semakin mencintai kelurga saya sendiri, dan sejumlah "keluarga" yang saya punya.
No comments:
Post a Comment