Sunday, March 14, 2010

Surat untuk kamu...

Kepada Yang tercinta Kamu...

Hai apa kabar? sepertinya kita telah lama tak berjumpa. Yah, fisik kita memang berdekatan, tapi pernahkah kita berbicara lagi dari hati ke hati seperti saat itu? keran komunikasi memang sudah terbuka, tapi kebanyakan kita berbicara bahasa terka, bahasa ambigu, yang menuntut berbagai persepsi untuk mencari maksud sebenarnya.

Sejujurnya aku sudah bisa menerima keputusan atas hak prerogatifmu, aku juga sudah bisa bangkit dari sisa-sisa emosi dan ekspektasi, hanya saja aku masih...

Sampai detik ini masih seringkali berdesir di telinga dan ingatanku, setiap kata saat kau menepis sabdaku. Otakku juga masih merekam dengan jelas setiap tingkah perangaimu saat kuberucapkan sabda. Dan pesan pendek darimu, menghapusnya dari kotak masukku pun aku tidak sanggup...

Masih ada sedikit...eum...entahlah...pokoknya aku ingin berbicara denganmu. Tapi kapan kamu bisa? kapan kamu mau? denger2 kamu juga sedang dalam masalah ya? Aku bersedia membantu kok asal kamu mau membuka hatimu untuk segelintir orang yang peduli sama kamu, kayak aku.

Aku menunggu balasanmu segera...

Dari seorang yang masih berhutang untuk mengajarimu bermain drum. hehe. with love

2 comments: