Monday, November 28, 2011

Seeking Noumena

"Kris, loe itu orangnya panikan dan gampang banget emosian." - Anastasia Arvirianty

Thanks for showing me what I can't see, cause I'm just to arrogant to confess that

Thursday, November 24, 2011

Pameran Perdana Lukisan Nyokap


Sejak pensiun 2 tahun yang lalu, nyokap gw mencari kegiatan positif. Secara dia itu mirip sama gw, ga bisa diem, butuh kegiatan. hehe. Akhirnya doi ikut sanggar lukis di dekat rumah. Alhasil, kini saatnya karya2nya di pamerkan untuk pertama kalinya kepada publik.


 
"Si Cantik di Sudut Ruang"

"Tulips by The Window"



"Ungu-Putih"

"Sahabat Kecil"
Empat lukisan di atas adalah lukisan yang akan dipamerkan pada "Pameran Lukisan  Karya 32 Pelukis Muda", yang bertempat di Hotel Crowne Plaza di Jl.Gatot Subroto - Jakarta (seberang Komdak Metro Jaya). Pameran ini berlangsung mulai 27 November - 1 Desember 2011. Buat teman2 followers, berkunjung boleh lho! hehehehe :D

Btw, selain dari 4 karya yang masuk pameran tersebut, nyokap





"Balcony"
"Cup Of Gold"
"Pasar Kranggan Yogyakarta"
"Penjual Kerak Telor"
"Gadis Penjaja Makanan"
"Gadis Kecil dan Apel"

                                         
"Siap Berangkat Pesta"

"Saint-Bassile Moscow"













Sunday, November 20, 2011

Things About Me

Sebenarnya basi banget dan ga kreatif, karena topik ini uda banyak ditulis, dan gw ngerasa postingan dengan topik seperti ini itu kek ababil yg lagi mencari jati diri. Males banget! Tapi gw entah mengapa gw jg tertarik nulis ini, (hahaha berarti gw tergolong ababil juga dong? :P) gw pengen menginventaris aja, gw tuh seperti apa orangnya. Percaya ga percaya, harus gw akuin nulis kek gini itu adalah metode SWOT (Strenght, Weakness, Oportunities, Thread) bantu kita tau kelebihan untuk dimaksimalkan dan kelemahan untuk di benahi.  Akan gw pake bwt gw ngaca. :)

1. Gw paling ga suka diremehin, apalagi dipandang sebelah mata. Gw akan termotivasi berlipat-lipat untuk membalikkan ucapannya
2. Gw paling ga suka dilecehkan, apalagi yang terkait dengan latar belakang gw
3. Gw paling ga suka dikasihanin, apalagi setelah orang yg mengkasihani tersebut tahu dan ada maksud dibaliknya
4. Gw paling benci sama orang yang menghina, melecehkan atau merendahkan hal-hal yang gw gemari, hal-hal yang melekat dengan gw, seperti : Gw paling benci mahasiswa yang kuliah karena nyari ijazah doang, dan memandang rendah penjurusan jurnalistik.
5. Gw pekerja keras
6. Gw kompetitif dan ga suka kalah
7. Tapi gw bisa terima kekalahan, jika gw merasa gw uda berusaha maksimal dan memang gw akuin lawan gw itu lebih hebat dari gw :)
8. Gw terbiasa bekerja dalam tekanan
9. Gw terbiasa melakukan multi-tasking, caranya adlh dgn fokus dgn apa yg terdekat dgn deadline dan hal urgent, lalu tetap pegang task-list berikutnya
10. Cara berpikir gw Kritis. Gw terbiasa untuk melihat Noumena, apa yang ada di balik fenomena (permukaan)
11. Terkait dengan cara berpikir gw, mazhab berpikir gw fenomenologis yaitu bahwa peristiwa2 / fenomena itu
12. Gw akan bersemangat, berpassion dan bahkan mencelupkan diri sepenuhnya ke dalam jika melakukan kegiatan yang gw sukai (yaiyalah! semua orang juga begitu!)
13. Gw akan bersemangat, berpassion dan bahkan mencelupkan diri sepenuhnya ke dalam jika melakukan kegiatan yang gw anggap benar, tepat, efisien, produktif
14. Jika sudah seperti no 12 dan 13 gw akan menjelma jadi sosok yang workaholic. gw akan berpikir dan bertindak
15. Gw berpandangan bahwa sukses itu adalah kerja jangka panjang, mulai dari hari pertama anda bekerja.
16. Doktrin kepala sekolah gw waktu SMA di Gonzaga yaitu romo Heru Hendarto mengatakan "Jadilah Leader di setiap aspek kehidupanmu". Kata-kata membuat gw termotivasi untuk selalu melakukan yang terbaik dan maksimal yang gw bisa dalam kegiatan.
17. Kalo gw uda memutuskan untuk kerja, bisa total. Tapi kalo uda memtuskan bwt males, malesnya ga ketolongan
18. Kalo jajanan / makanan kecil  gw suka banget makan martabak, gorengan (tahu isi, tahu kosong, bakwan, tempe) risoles, yangko
19. Makanan gede Soto Betawie, Soto Kudus, Soto Mie, Soto ayam biasa. Siomay, Batagor, Steak, B
20. Gw terbuka untuk banyak kemungkinan untuk mengambil keputusan. Di kepala gw banyak alternatif tindakan untuk mengambil keputusan
21. Terkadang karena sifat gw yg demikian, terkadang agak sulit bagi saya untuk mengambil keputusan yang sifatnya mempunyai signifikansi yang besar

Sunday, October 30, 2011

Another Hectic Moment

Hectic, nampaknya sudah merupakan bagian hidup saya setahun belakangan. Gada hari tanpa kepengurusan acara, organisasi, kegiatan, dll *asyiiikk sombong abis gw. hehehe

Eh tp bener loh, d HMJ gw ngurus regenerasi, fikom night jd koorbid keamanan, kebersihan, dan bantu2 sound system. Kemaren ada table manner, alhamdulilah ud kelar dengan lancar. hehe. Di KBM gw ngurus regenerasi juga plus kerja kek biasa. Gw juga ngurus korbid perlengkapan bwt acara tribute n wisuda 2007. Dan yg paling gw banggakan, gw dipercaya teman2 utk jd pemred ULTIMAGZ. Khusus yg terakhir ini, gw akan bawa majalah kampus ini menjadi media kredibel dan berpengaruh d kampus :) Selain itu gw jg diminta ngeband d bbrpa acara sperti GMP kemarin, trs d acara wisuda itu. Denger2 jg mw maen d fun bike desember depan. Uda gtu gw juga ikut Futsal UMN League (FUL). Wah padet juga ya? *eaaa sombong dikit boleh. hihihihih :P Belum lagi tuntutan tugas yg sebukit, dimana gw memaksa diri gw sndiri utk slalu dpkan mengerjakannya dgn maksimal

Banyaknya kegiatan, ditambah sikap gw yang enggan gagal, emoh kalah dan paling benci diremehkan, semuanya gw kerjakan dengan sepenuh hati. Namun banyaknya kegiatan, gw menuntut semuanya perfect, deadline terus memburu, bisa diibaratkan dengan rumput kering yang siap terbakar kapan saja ketika terpercik api. Seperti kemarin contonya saat gw main futsal dan tim gw dikatain. Gw panas banget, keselnya selangit. Namun akhirnya gw ubah itu jadi cambuk motivasi utk meningkatkan permainan futsal gw.

Dari hectic moment ini jg gw belajar, sehebat2nya manusia itu memang sulit melakukan multi-tasking. Rasanya 24 jam itu kurang. Bahkan utk tidur saja sulit.

Bisalah... bisa! hahaha :)

Sunday, September 18, 2011

Letters to you

Please don't try to make that "bomb". Please stop questioning what's going on, the more you questioning, more you get agony. We already have known His answer. It's just sometimes, humans planning, God willing. I know it's hard but we can start slowly but sure

Thursday, September 15, 2011

Menjelang Senja di Belantara Kota

Menjelang senja di belantara kota
Aku duduk di sebelahmu
Merapat hangat
Menanti perjalanan terhenti

Teralun lagu kenangan kita
Menyajikan memori yang tak mampu mengejar waktu
pun genitnya cahaya lampu kota enggan usir kenyataan

Kenyataan bahwa kamu tidak mungkin lagi jadi kekasihku

Namun aku tidak akan beranjak jauh
Tetaplah jadi belahan hatiku

9 Sept 2011

Thursday, September 1, 2011

Goodbye Sweet August, Hello September!

Agustus 2011, salah satu bulan paling spesial dalam hidup gw. Ada tawa, ada cinta, ada impian, ada harapan, ada ketakutan, ada kejutan, ada doa, ada tangis, ada persahabatan, ada kejujuran, ada maturity, ada pengertian, komplit. Menguras aduk-aduk emosi. Ada "eksistensi" Tuhan yang menyentuh dengan penyelenggaraan ilahinya, dimana jawabnya muncul di akhir cerita untuk melegakan semua pihak. Really love this amazing memory :)

Hello September! Godbless :D

Saturday, August 27, 2011

Balada aku dan kamu

Kamu tuh ga cantik, apalagi menarik. Tapi kamu tuh spesial. Kamu tuh..... bisa ajaaaa pokoknya...... hahahahaaa.... Aku sayang kamuu.... tapi kita ga bisa dan ga akan pernah bisa lagi "bersama". Saling ingetin dan menjaga hati ya. Aku rasa, kamu itu soulmate aku. Godbless you my dear! :D










































Saturday, August 13, 2011

Balada malam itu

Langit cerah, nampak usai tengadah
Temaram lampu bertengger di pojok jalan
Sayup suara musik mengalun tanpa gelisah

Berlarian melodi menemani
Berkejaran dalam keheningan
yang menggoda untuk dipecahkan
oleh sebuah pelukan dan kecupan

Bibirmu penuh dengan bisik angin
Terjerembab dalam suatu masa
Melaju menempuh ruang dalam suatu dimensi

Wednesday, August 10, 2011

Ruang Bersenda

Dan alam semesta mempertemukan aku dan dia dalam dirimu

Berupa ruanglah dirimu, mengizinkanku dan dia bernaung di dalamnya

Aku duduk di sebelah kanan, mengarahkan seluruh kerja gerak untuk mengantarkan kita kesana

Dirinyalah yang duduk hinggap di sebelah kiri tuk menemaniku

Penuh senda kami berdua, meniup pergi sepi yang biasa menghinggapi

Bukan melulu soal senda, pun tukar pikiran terlempar antara aku dan Dia

Perlahan mengikis dinding dingin proksemik

Dan kamu memainkan peranmu sebagai saksi bisu ketika eros perlahan menyembul dan menawarkan pesonanya untuk kedua hati kami

090811

Malam Penuh Sabda

Petang itu, kala surya sedang berlabuh merendah

Aku dan kamu menyaksikan untaian gambar digital dalam bentangan besar

Kudekapkan, kurasakan hangat tubuhmu, kuhirup pesona aroma mahkota kepalamu

Menyeberangi jalanan raya, tuk terhenti di sebuah gelanggang perjamuan

Perut bersorak merayakan sukacita betapa nikmatnya hidangan yang disajikan

Pun aku dan kamu larut dalam senda

Matahari telah enggan bersinar hari itu, dan bulan sedang tinggi-tingginya mengudara

Ya, aku dan kamu tahu, ada sesuatu yang harus kita teruskan, lebih dari ini

Sabda terhembus, getar hati pesona menggelora

Kebersamaan ini … aku harap kita akan selalu berenang bebas di dalamnya

050811

Thursday, August 4, 2011

20

Helo 20! Heal yeah, sekarang angka dua telah masuk menyeruduk di bilangan usia gw. Usia yg bisa dibilang menuntut kematangan lebih namun juga masih adiksi dengan kesenangan.

Well, as usual, dan mungkin tema ini basi banget, tapi merupakan suatu kebutuhan dan keharusan menurut gw ketika usia lw nambah satu tahun, bukan pesta atau hura-hura yang menjadi kewajiban (yah itu boleh-boleh aja sih, manusiawilah orang mau merayakan hari spesialnya), namun menilik balik apa saja yg telah dilakukannya untuk jadi bekal berharga kedepannya.

Satu tahun berusia 19, satu hal yang buruk yg terpampang dalam kepala saya : Egois. Saya pribadi yang unik, satu hal itulah yang saya genggam betul saat identifikasi diri kepada diri sendiri. Akibatnya saya menjadi pribadi yang sulit dimengerti orang lain, itulah persepsi saya mengenai bagaimana orang mempersepsikan saya. Gejala ini mungkin berpangkal pada suatu sifat laknat namun manusiawi bernama egois. Namun diri saya yang lain memberikan amnesty bahwa semua ini hanya karena saya hanya ingin menjadi diri saya sendiri.

Akibatnya saya (lagi-lagi persepsi saya atas bagaimana mereka mempersepsikan saya) merasa banyak mengecewakan banyak orang. Orang tua, sahabat, teman, rekan. Saya merasa sering “meninggalkan” mereka saat “ego” saya ini kumat. Semua, meninggalkan dalam arti literally ataupun “meninggalkan” dalam perihal yang dibawah naungan tanda kutip. Senyum saya genuine, tawa saya, tindakan saya semua genuine. Saya tidak pernah menjadi sosok yg level relasinya hanya untuk transaksional, karena saya melakukan relasi dengan hati. Namun saya hanya terkadang, egois seenaknya saya, sehingga saya menjadi pribadi yang sulit dimengerti. Tidak hanya dengan kalian, juga dengan banyak orang saya merasa kurang mampu menjaga relasi baik. Padahal saya sama sekali tidak punya itikad buruk untuk merusak relasi.

Ke depannya, tentu saja saya ingin menjadi yang lebih baik. Abstrak dan luas memang, bahkan terdengar klise, namun ketimbang menuliskan perihal kongkrit saya takut malah akan kecewa sendiri bila tak tergapai nantinya, pula saya akan malu karena teah tertulis di blog ini. Namun dalam benak, pun saya telah memiliki grand design dan target2 yg ingin saya capai. Godbless!

Saya cinta kalian semua :D

Definisi

Ketika suatu sirkumstansi tak lagi jernih, ambivalensi menyeruak dan menyerebak ke seluruh jajaran pengetahuan, maka adalah suatu kebutuhan yang urgensi untuk membuat suatu definisi. Definitio, sebuah kata serapan dari bahasa Latin yang artinya batas. Suatu pagar untuk melingkupi ide agar tidak melenceng. Uniknya, kata ini menjulang ke permukaan bukan melulu untuk menunaikan tugasnya membuat suatu pengertian, tapi juga merupakan penegasan atas suatu ketidaktahuan atas suatu situasi. Tentu saja hal ini merupakan jawaban atas urgensitas sirkumstansi ini. Namun yang dirasa ada di balik definisi itu, sudah tidak perlu diragukan lagi. Dirasa pula kedua individu telah mengangguk setuju walau tanpa yuridis definisi itu. Kebutuhan urgensi atas definisi itu diperlukan untuk menunaikan ketidakpastian yang pasti dirasa jalinan antar individu tersebut. Tinggal tugas individu tersebut melontarkan sabda, maka definisi akan sirkumstansi itu akan tercipta.