Thursday, January 28, 2016

I'm just doing the most right thing for everyone stakes.

Maybe not everyone will be pleased with it.

Please remain patient and don't hasitate on us

Tuesday, September 8, 2015

BUKA DEH ASLI KEREN :D

Halo teman-teman blogger gue.

Ijin minta tolong dong teman-teman. Simple kok, gratis lagi hehe.

Gw lagi ikut lomba menulis yang diselenggarakan Bisnis Indonesia. Gw menulis dua artikel. Salah satu syarat menangnya adalah banyak-banyakkan vote. Gw minta tolong dibantu vote ya. caranya gampang:

1. Buka dua link di bawah ini

http://writing-contest.bisnis.com/…/4632…/impian-tanah-surga-

Sinopsis: Lagu 'Kolam Susu' Koes Plus tinggalah impian semata, karena kenyataannya kondisi Indonesia ga sebagus lagu. Sebuah impian tentang tanah surga

http://writing-contest.bisnis.com/…/kesebelasan-industri-in…

Sinopsis: Sebentar lagi Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara akan bertarung perdagangan di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Penulis berandai-andai memilih 11 sektor industri yang dianalogikan sebagai kesebelasan industri untuk menghadapi 'turnamen' perdagangan bernama MEA.

2. monggo silakan dibaca dan diambil hikmahnya hehe.

3. geser kursor/mouse anda ke kotak di bawah artikel. Lalu masukkan angka yg tertera di gambar kotak itu dan klik vote.

4. Jangan lupa untuk lakukan hal yang sama untuk dua tulisan. Vote kedua tulisan itu. Seorang bisa vote berkali-kali. Kalau lagi nganggur sering-sering bantuin ya hehe.

5. terima kasih banyak atas bantuan sederhannya.

Sukses selalu untuk kita semua. :)

Saturday, June 27, 2015

Kelanjutan Berita Endus-Endus

Berita gw yang terbit di KONTAN, Selasa (16/6). Endus dan kawal terus

Monday, March 16, 2015

Kita Menyebutnya Ibukota

Pagi di Jakarta jarang merekah
Namun tetap kita berharap sebongkah berkah

Pagi di Jakarta itu selalu kemrungsung
Namun tetap kita berharap setiap saat dada kita selalu membusung

Di Jakarta, detik waktu pun bisa ambil peran antogonis
Nomor wahid soal tuna kompromis

Di Jakarta, langit cerah beserta barisan awan pun seolah kita hirau
Lebih acuh kita dengan keluh akan peluh

Saat langit mendung, kita tahu bencana sedang terkandung

Hujan bagi pujangga adalah puisi
Namun hujan di Jakarta adalah tragedi

Menumpang angkutan, mata menggeliat ke kiri dan kanan
Awasi penumpang tak diundang dengan niatan tak berkenan

Pengendara roda dua sudah lupa nikmatnya hembusan angin segar
Asap lebih akrab di pernapasan

Buat roda empat dan lebih, parkir mengular berjemaah di jalanan itu sudah biasa
Putaran mesin sampai lupa cara berlari

Beruntung bagi kelas pekerja, yang masih rekreasi
Bagi yang liyan, vakansi hanya imaji

Lahan kapitalis tumbuh subur
Ibukota bersabda, memang harus kapitalis agaknya agar hidup naik terkatalis

Selamat datang di Jakarta
Kita Menyebutnya Ibukota