Monday, March 22, 2010

Kata Makianku adalah kata sayangku…

Eum…gw yakin lw semua sering denger puluhan atau mungkin ratusan kata kasar dari mulut gw per harinya. Mulai dari penghuni kebun binatang, kotoran, makian kasar macam kenek dan sopir bus terminal lebak bulus, dan kampung rambutan, bagian tubuh, sampai pada perbuatan penggabungan tubuh pria dan wanita. Mulai dari yang ga sengaja (reflek aja gitu) sampe yang di sengaja dengan intensi bercanda bukan untuk memaki sebenarnya. Gw yakin lw juga sering denger gw teriak, bentak2, ataupun minimal berbicara dengan nada kencang.

Pertama-tama, maaf ya, kalo kalian merasa sedikit atau mungkin banyak risih atau terganggu gitu dengernya. Jujur itu semua hanya bermaksud: BERCANDA. Bisa dibilang, itulah style bercanda gw. Jadi jangan khawatir dengan adanya motif saya untuk melukai anda. Hehehe. Pernah liat tukul ngelawak kan? Nah itulah style ngelawak dan bercanda gw, menertawakan diri sendiri dan orang lain.

Lalu yang kedua gw minta maaf karena style bercanda gw ini terbilang menyebalkan, karena terkadang gw kurang peka terhadap mood yang saya ajak bicara, terkadang saya maksudnya ingin menghibur eh malah saya digusur. Hehehe. Maaf ya semua

Mengapa bisa demikian? Gw tumbuh di keluarga besar Jawa Yogyakarta dimana ada suatu kebiasaan dalam bercanda yang sangat melekat, yaitu : semakin akrab, semakin ngatain. Setiap kali gw ketemu sodara gw, khususnya dari keluarga bokap, ga pernah ga bercanda dengan ngatain salah satu anggota keluarga sendiri. Dan ga jarang gw pun ikut sering di ledek, bahkan bokap (yang tertua setelah bude dipanggil Tuhan) juga ikut kena, tante-tante, dan om-om juga kena bahkan terkadang dari anaknya sendiri. Apalagi sepupu gw yang masih kecil2, beuhh…habis…entek diece karo sing luwih tuo. Hehehe. Kami menertawakan kegetiran hidup kami. Satu lagi, karena kami percaya, dengan bercanda ejek2an dan kata2an seperti itu dapat menghapus sekat dan keseganan, sehingga terbentuk ikatan emosional.

Uda gitu gw masuk SMA Gonzaga, sekolah suka-suka, seenak jidat. Makin tambahlah gw ga tau sopan santun, tata karma, unggah-ungguh berbicara. Dimana berbicara dengan bahasa seperti itu sangatlah umum, legal, dan biasa. Sehingga gw uda banalitas, uda ga ngerti lagi kalo itu salah. Hahaha.

Ini semua hanyalah persoalan cara mengungkapkan cinta dengan cara yang tak biasa, sehingga salah persepsi. Karena kata cinta gw berbentuk makian. Jadi jangan marah ya kalo sewaktu-waktu gw berkata, “Eh si anjing mana?”. Maka terjemahan maknanya adalah sebagai berikut : “Eh kawan kita yang satu itu mana?”. Atau gw bilang begini, sambil menatap mata lawan bicara gw, “brengsek banget deh lw!”. It means, “I love you full!”.

Tapi percayalah gw sedang berusaha menjadi lebih sopan setiap harinya. Tapi tetep, semakin dekat relasi lw dengan gw, semakin lw akan gw ejek, semakin lw akan gw maki, gw isengin, gw bikin sengsara, gw bentak, karena ketahuilah aku sayang kalian!


220310

Ad Maiorem Dei Gloriam

Bene Krisna

6 comments:

  1. Kami mengerti kamu kok kris....wkwkwkwk

    ReplyDelete
  2. wah mas gun cepat sekali ya, baru post langsung komen. makasi juga lho, sudah menerima keunikan gw. hahaha

    ReplyDelete
  3. like thiss naa!1 ^^
    hahaha... ngerti koq... rata2 cowok emang gitu sama temenya,.. makin dicengin makin sayanggg... ahahahahaha

    ReplyDelete
  4. kenapa kata2 akhirnya di bold merah gtu kris? hahaha.... hati2... kata2 itu berbahaya lho... wkkk..
    ganti kata A****G dengan = raff cantik
    kata N*****T = jawir amit2

    cadangan kata2 pengganti =
    Raff semut
    rhesa jerapah






    ( jayus abis ) haha...
    =p

    ReplyDelete
  5. iya Na, kami mengerti kok kebercandaan anda memang lain dari yang lain,seunik Pak Julius kalo lagi ngocol,hahaha..

    ReplyDelete
  6. @ manda : iya dong, makin akrab kita dengan memaki! hahaha
    @nike: the truth is i don't really get it. hehehe. but thanks anyway. hohohoho ^^
    @valen : waduh makasih lho mbak valen

    ReplyDelete