Monday, September 27, 2010

Curhatan 3 sahabat, 3 cinta, 3 persoalan yang sama


Sebutlah 3 orang yang saling bersahabat itu F,P,Y. Dimulai dari F, dia telah menemukan kembali cinta lamanya, setelah kehilangannya (dalam arti sebenarnya, bukan dalam arti poetical) selama bertahun-tahun. Lantas ia kembali jatuh cinta, namun terhalang dengan kehadiran orang ketiga yaitu SARA. Lalu kemudian P. P kembali putus setelah cukup lama menjalin cinta sebelumnya. Hadirnya penyakit lama yaitu sebuah lingkaran setan bernama stagnansi dan rutinitas konstan diklarifikasi sebagai runtuhnya kebersamaan mereka. P adalah seorang yang supel, selain bersahabat dengan F, Y , S ,L ia memiliki banyak teman cowo maupun cewe, salah satunya bernama V yang kebetulan sedang dekat saja karena bersama-sama pergi keluar kota. Masalah cinta P adalah yang paling berat diantara F, dan Y, karena dia khawatir V dituding pihak luar sebagai runtuhnya kebersamaannya dengan mantan pacarnya, padahal bukan V penyebabnya. Lebih dari pada itu V dan P (lagi-lagi masalah ini) berbeda agama. P mampu memprediksi akan potensi konflik ke depannya. Terakhir adalah Y. Y beberapa bulan lalu menyatakan cinta kepada seorang tionghoa-kristen, dan ditolak. Kedinginan hubungan antar mereka sempat terjadi beberapa bulan, namun akhirnya meleleh setelah keduanya sepakat untuk mencairkan masa lalu. Kemudian ia memohon kepada Tuhan, petunjuk itu tidak langsung hadir. Namun Y tak menyerah, ia terus mencari petunjuk-Nya, sambil mencari dalam arti sebenarnya, ia juga sempat menyukai V karena disinyalir V juga pernah tertarik dengan Y. Namun belakangan ia merasa V bukan orang yang tepat, lagipula belakangan V juga disukai sahabatnya yaitu P. Lalu suatu ketika saat ia bosan di rumah ia menemukan sebuah film layar lebar di meja kakaknya, ia memutuskan untuk menonton film itu. Film itu tentang cinta SARA. Keesokannya Y menemukan kesamaan film yang baru ditontonnya dengan yang dialami sahabatnya yaitu si F, Y meminjamkan film itu sebagai pilihan pandangan atas solusi dengan harapan bisa memberikan pencerahan ke F. Yang aneh adalah pada saat bersamaan, Y bertemu dengan matakuliah Multikulturalisme. Saat lebaran Y bertemu saudara-saudaranya dan hampir semua bertanya kepadanya, sudah punya pacar belum, teman2 smanya pun menanyakan hal yang sama kepadanya. Yang membuat Y merasa ada yang aneh dengan semua kejanggalan ini adalah, kenapa isu SARA bisa dengan tiba-tiba merebak dan mengerubungi sekeliling hidungnya, belum lagi di TV sedang tren kasus HKBP, bersamaaan dengan pertanyaan dengan sudah punya pacar yang diarahkan padanya olah orang-orang dekat sekitarnya. Terlebih ini menyangkut masalah cinta, yang baru saja dipahami dan dipelajari Y sebagai prioritas kebahagiaannya. Apa yang sedang ingin Tuhan sampaikan padanya? Y mencoba mengambil hikmah atau membaca petunjuk Tuhan sebagai, di usianya yang segini, pacaran menjadi sangat krusial, bisa langsung sampe kawin, maka bener2lah pilih jodoh, khususnya Jawa dan Katolik. Semua ini ia simpulkan karena muncul berita akan segera tunangannya temen Y. Y pun tersontak sadar, sehingga ia bersyukurnya karena ia tidak jadi pacaran dengan Kristen-tionghoa itu, bisa amblas hubungannya dengan kedua orangtuanya karena sudah pasti akan menimbulkan konflik perbedaan SARA. Namun hadirlah D yang merupakan Buddis dan Tionghoa Bangka, ia menyentuh Y dengan getaran dan pesonanya. Y pun bingung, apakah D adalah jawaban dari Tuhan? Ataukah Tuhan ingin menguji Y dalam mempertahankan 2 prinsip bersyarat itu? Apakah ini Cuma emosi labil Y yang mengalami kekosongan kebahagiaan, karena prioritas kebahagiaannya, CINTA, belum terpenuhi? Ah SARA….

Masing-masing dari ketiganya ini sadar bahwa di usia segini, jodoh bisa sangat krusial, bisa langsung sampe kawin. Ketiganya juga paham betul, mereka tidak hidup sendirian di dunia ini, masih ada keluarg dan orang tua yang harus dihormati, masih ada hal2 lain yang lebih penting dari cinta. Ketiganya pun tahu, untuk menjalankan hubungan yang berpotensi konflik di depan adalah hal yang percuma, buang-buang waktu dan energi. Lagipula ketika ketiganya sudah berhubungan dengan pacar masing2 yang beda SARA untuk waktu yang cukup lama, akan sulit untuk melepas hubungan yang sudah lama terbentuk itu, dan bisa terbentur oleh mungkin tidak turunnya restu orang tua mereka. Ketiga sahabat ini, sudah tau dan paham betul hal itu terjadi. Sekarang sih mereka cukup enjoy dengan keadaannya, kecuali P, yang masih berusaha mengakali image V sebagai pelaku putusnya P dengan mantannya. Namun ada suara di hati kecil mereka yang berkata, “ah elah, lw kan masih muda ini, ngapain mikirin begituan? Have fun aja. Lw pacarin aj, tapi ga usaha mpe kawin”. Easy to say, tapi kalo kebawa ampe lama and dalem gimana? kalo emang menjalani hubungan yang pasti uda bakal akan berakhir, lalu buat apa menjalani hubungan itu? Ah SARA…

2 comments:

  1. hehe ...gue berusaha banget buat ngikutin alur ceritanya walau rada membingungkan coz inisialnya banyak banget

    ReplyDelete
  2. emang disamarkan. sori klo jd susah bacanya. hohoho

    ReplyDelete