Friday, January 8, 2010

Balada Liburan Part 1: City Trip dan Natalan

Halo semua! Merry Christmas and Happy New Year 2010 ya semua! Akhirnya setelah sekian lama ga ngeposting (because of I was in a holiday!!! Yay!!!) kita berjumpa lagi di blog gw yang cihuy dan aduhai ini. Gw mau ngumpulin semua cerita liburan gw, dan sekarang inilah cerita gw. Mengingat banyak sekali cerita yang ingin gw sampaikan, maka di bagi menjadi 3 bagian. Dan inilah part 1. Enjoy!

Awal liburan hari Kamis tanggal 19 Desember 2009 di mulai dengan Bank Raff Beding sengaja gw undang rumah gw untuk membantu gw membuatkan blog ini (for more info baca postingan gw yang pertama : aku dan blogku ). Dialah yang membidani kelahiran blog ini, so let’s give him a big applause!!! Hahaha.
Lalu senin paginya gw jalan-jalan sama teman-teman kampus gw keliling Jakarta. For more info baca postingan di blognya Jawir di http://jawirsnotes.blogspot.com/2009/12/keliling-jakarta-sampe-mabok.html cekidot gan! (tuh wir lumayan kan gw promosi blog lw.hahaha) Thanx guys it was a hell of a trip! Hahaha.

Para pemimpi ulung berkeliling Jakarta

Hari berlalu dengan makan, boker, tidur dan begitulah seterusnya selalu berputar layaknya siklus angin muson di musim penghujan (halah!) Tanpa terasa gw pun mendarat di tanggal 24 Desember. Inilah hari yang gw tunggu di bulan Desember tiap tahunnya. Gw akan merayakan misa natal, memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Gw selalu excited dengan natal.
Tapi pada tahun ini gw merasa ada yang berbeda. Awal misa gw datang dengan rasa bahagia dan bangga karena akhirnya gw punya gereja (fisik) yang baru setelah 16 tahun lebih misa di gereja darurat. Tapi kemudian gw ngerasa ngantuk mampus ampun-ampunan. Secara gw hadir di misa malam, lagian seharian gw bantuin nyokap untuk nyiapin besok sodara2 gw mau datang ke rumah. Tugas dasar gw seperti nyapu, ngepel, dan nyuci piring pun bertambah dengan nurunin kursi dan mengaturnya, mindahin piring, ini itu dan sebagainya. Mana pas misa Romo Paroki gw kotbahnya panjang
banget kayak Kereta Api beranak lima (emang kucing?). Ampunilah aku ya Tuhan, karena telah tidur di gereja.

gambar gereja gw yang baru

Tapi semangat natal gw bangkit lagi saat penyanyi Kia AFI dan pemain Saxofon Didiek SSS bermain music. Kolaborasi keduanya mantap abis, mampu mengusir kantuk gw, mampu membuat stroom mata gw yang tadinya tinggal 5 watt jadi 1000 watt! (lebay!) Apalagi pas keduanya main lagu “Oh Holy Night”, beuh mantap beud! Merinding gw cong! Meskipun uda sering gw denger dan diulang-ulang setiap tahun gw selalu merinding denger lagu ini. Apalagi yang nyanyi Mariah Carey di album natalnya. What an outstanding song!

Tanggal 25 Desember natalan tiba. Meskipun semalam gw baru pulang subuh akibat misa all night long, gw tetep bangun pagi untuk bantu-bantu nyokap. Sambil senam jari ngebalesin SMS greeting natal, alhasil jari gw ini lentur mampus dan kecepatan SMSnya ga diragukan lagi dan gw secara resmi telah terpilih menjadi wakil Pamulang di Olimpiade SMS di Tianjin, kota markas besar Tianshi (lho kok jadi ke situ?) Btw thx guys, sori ya yang ga kebales, soalnya suka ga deliver gitu mungkin providernya macet. Siang hari sodara2 gw dateng. Gw cerita2 menanyakan kabar, dan sesekali kami ketawa-tawa. Tapi gw ga enjoy sepenuhnya. Buset dah sumpah ini mata ga bisa dikompromiin!!! Ngantuk berat coy!!! Alhasil gw sempet ketiduran nungguin beberapa pakde gw solat jumat di mesjid. Tapi gw kembali semangat saat diumumkannya saatnya makan siang. (dasar! Asal makan aja niat!) Nyokap seperti biasa dari tahun ke tahun selalu masak lidah sapi, resep ini selalu gw tunggu saat natal. Mungkin karna dibuat dengan cinta (cihuy!) adalah bumbu paling lezat seluruh dunia. Habis itu gw nambah bakso kuah, sama bandeng dengan kulit kremes. Alhasil perut gw pun bertambah tinggi tiap harinya.

Dengan ini saya umumkan berakhirlah sudah balada liburan part 1. Eits jangan pergi dulu, masih ada balada liburan part 2 yang lebih seru dan mencengangkan! Petualangan gw di Pantura. See you in the next post, balada liburan part 2 : Petualangan di Pantura. Ketce leter!

Ad Maiorem Dei Gloriam
Bene Krisna

Saturday, December 19, 2009

Kataisasi + kreativitas + kecepatan berpikir = plesetan!

Kataisasi adalah sebuah kosa kata baru yang berhasil gw lahirkan semalam. Yang artinya proses pembuatan kata-kata. Berasal dari, ‘kata’ dan ‘isasi’ yang artinya proses. Aduh! Sok pinter mode on banget sih gw! Apa kata dosen bahasa gw?!

Waktu itu gw lagi mau tidur malem, tapi tiba-tiba ide itu nongol begitu aja. Alhasil laptop gw berhasil membidaninya dengan selamat dan sukses sehat walafiat dengan berat 3,5 kg (lho? Emang gw bidang bidan bayi?) dan gw punya tanggung jawab moral untuk membagikannya bersama kalian.

Anyway yang pengin gw certain disini adalah sebuah kebiasaan yang ga bisa gw dan temen2 rem. Setiap ada sebuah kata terlontar, langsung aja…bet…bet..set…kata itu diplesetkan untuk dibuat mainan. Ga peduli kata itu punya similar sound dan penulisan yang mirip atau ga, yang penting diplesetin aja. Tujuannya jelas: mengundang tawa, pulang tak diantar (lho?)

Sebut aja kayak waktu itu, lagi Grand Launching kampus gw. Gw, Raff, Jawir, ma Toro dan anak2 sekampus lagi duduk di Lobby nunggu menteri. Anjrit baru jadi menteri aja songong banget ya, minta disambut segala! (Yaiyalah goblok! Namanya juga menteri, kalo tukang ojek mah dia yang nyambut kedatangan kita!) Doi agak ngaret, maka sambil menghilangkan rasa bosan kita ber4 bercanda.

Diawali dengan gw nunjuk spanduk gede dengan Tulisan, “Selamat Datang Mendiknas Moh.Nuh”. Spontan gw nyeletuk, “Nuh bukannya nama nabi itu ya?” Terus kalo ga salah Toro bilang, “Iya nabi Nuh”. Lalu dengan ekselen gw nyeletuk lagi, “Bukan bego Nabi itu nama pemain bola”. Jawir dan Raff : “Hah? (wajah bingung). Gw : “Iye Nabi Alonso!”. Raff dan Jawir : “XABI!!!!”. Entah ada angin apa malah gw yang ketawa sendiri. Itulah my funniest plesetan of the year!

Ada lagi nih kocak juga kita lagi ngomongin upload foto facebook pake FLOCKbrowser.
Gw : Flock itu bukannya itu ya, kek gini, eh goflock banget sih loe!
Jawir & Raff: goBLOK! (tanda seru masih satu)
Toro : (tertawa, wajah masih segar)
Gw : Kita liburan pergi ke Flok M kan?
Jawir & Raff : BLOK M!! (Tanda seru sudah dua)
Toro : (tertawa lebih nyaring, wajah mulai merah)
Gw : Kalo mau bikin tulisan di internet itu mesti pake flocker kan?
Jawir dan Raff : BLOGGER!!! (Tanda seru kini tiga)
Toro : (tertawa sangat nyaring, mata mulai berair dan menangis)

Yang terbaru adalah saat kita belajar filsafat religiositas. Nike nanya tentang dogmatisme dan agnostisisme (anjrit berat bet!) ke kelompok kami yang sedang presentasi. Bukannya memikirkan untuk menjawab, kita malah...

Gw : Apa...? (kurang denger pertanyaannya karena kelas berisik)
Nike : Dogmatis
Gw : Raff, Wir, Dogma itu bukannya pemain bola itu ya? pemain celsi itu
Raff & Jawir : DROGBA!!!! (tanda seru langsung empat saking gedeknya!)

Dan begitulah setiap hari. Gw dan Jawir sangat fasih dalam plesetan. Bahkan gw diberi gelar SPL (sarjana plesetan). Aduh bangga sekali gw, akhirnya gw menemukan bakat terpendam gw (selain ngupil tentunya) Belakangan Toro dan Inne juga aktif. Inne apalagi, gw rasa dia ada “bakat” ekselen, setiap dia mlesetin, beuh! Pastinya….lucu ne. Dan Raff menyerah. Dia adalah pendiri APC (Anti Plesetan Club!) paling bĂȘte and males dia tiap kita main. Secara dia ga terlalu lihai (hahaha. Piss coy!) dalam kataisasi tadi.

Tips-tips jitu dari Mas Sorjan untuk jadi jagoan plesetan (A Must read for Bank Raff!)

1. Makan pas laper, berak pas kebelet, tidur kalo ngantuk (lho? Itu mah anak kecil juga tau!!! Dodol!!!) Oke point ini masih bercanda, mulai point kedua serius mode on!
2. Banyak membaca. Apa aja yang bisa dibaca! Khusunya bacaan yang berbobot dan bisa mendongkrak intelektualitas kita seperti, coretan dinding jalanan kejam ibukota (halah!) seperti :Bolay was here!!! Atau dilarang buang sampah disini, dlsb (dan lain sebagainya)
3. Aktiflah di tiap kesempatan. Bisa dimulai dari tingkat RT,RW, Kelurahan, Camatan, Bupaten, Nasional, nah kalo uda nyampe level terhormat itu loe bakal dijadiin timnas plesetan Indonesia di ajang WCP (World Cup of Plesetan)
4. Jangan takut malu atau jayus. Sikat aja gan, biar kata ga lucu, PD aje.
5. Banyak berdoa, bersedekah, dan kurangin ngutang sama tukang toprak dan gorengan (karena kelak mereka akan menyumpahi anda ketika anda belum bayar utang samape setahun!!!)
Well itulah permainan dan candaan yang terjadi di kelas. Lumayanlah buat menyegarkan suasana suntuk kuliah.

Keca leter! (baca: catch you latter!)

Ad Maiorem Dei Gloriam
Bene Krisna

Tidak Selamanya dibohongi Menyebalkan

Menurut logikanya manusia tidak suka ketika mereka dibohongi. Wajar dan manusiawi banget, siapa sih yang suka dibohongi? Tapi tunggu dulu. Sekarang di abad 21, dimana segala sesuatu berkembang begitu cepat, kebutuhan hidup meningkat, persaingan makin ketat, dan kemajuan kecanggihan teknologi, orang secara tidak sadar berubah pikiran. Ada sebuah paradigma yang terbentuk secara tidak sadar yaitu, “ternyata dibohongi pun menyenangkan”. Ah masa iya sih? Ga percaya? Perhatikan baik-baik

Loe pada tahu kan film-film box office Hollywood sebut saja Godzila, King-Kong, Jurasic Park, Star Wars, Transformer, Spidr-Man, Twilight Saga? Film itu dibuat dengan kesadaran penuh oleh kru film bahwa yang mereka lakukan adalah merealisasikan cerita kebohongan dalam layar film. Ya iyalah film fiktif gitu! Dan penonton secara sadar tahu, bahwa cerita di film itu fiktif dan mereka juga secara sadar memilih untuk menonton film seperti itu. Namanya saja film fiktif, semua yang ada di dalamnya adalah rekaan, sebut saja dinosaurus, vampire, perang bintang, manusia laba-laba. Bukannya ga menghargai imajinasi, tetapi yang ingin gw sampaikan adalah TIDAK SELAMANYA DIBOHONGI ITU MENYEBALKAN. Nyatanya para penonton sangat gembira dan puas minimal terhibur setelah menonton “Kebohongan” itu.

Ga cuma di layar teater bioskop, tapi “kebohongan” yang bikin senang ini pun mulai merambah dunia layar kaca. Biasanya terjadi di paket-paket acara. Sebut saja acara music di stasiun televisi swasta yang selalu nongol saban pagi. Acara itu berkonsep menampilkan performance artis/band, diselingi MC yang segar dan kocak, serta diselipi kuis yang menawarkan hadiah. Sampai disini konsep sangat baik. Namun dalam masalah teknisnya, banyak artificial yang sengaja dibuat untuk mendongkrak ranting acara. Penonton misalnya. Agar terlihat atraktif, pihak acara membayar orang untuk menjadi penonton. Penonton professional ini diinstruksikan untuk bernyanyi paling lantang, joget paling heboh, dan berjingkrak-jingkrak seru. Namun apakah penonton (di rumah / dibalik layar kaca) protes “dibohongi” penonton? Tidak juga. Mereka asyik-asyik aja, yang penting nonton hepi.

Ada juga paket acara di televise yang bernama reality show. Sejatinya,, menurut namanya, relity show adalah acara yang menampilkan orang biasa bukan artis dan kehidupan nyatanya dan direkam. Sejatinya, acara ini subjeknya adalah orang kalangan biasa yang mempunyai masalah pribadi atau keinginan yang ditindaklanjuti tapi dibarengi kru acara. Tapi pada kenyataannya, “pemain” yang ada adalah orang bayaran untuk mengikuti sebuah scenario yang telah di buat kru acara. Ada masalah dari penonton? Biasa aja, malah reality show pencetak ranting tinggi di dunia pertelevisian.

Gue bukannya mau mengajarkan bahwa bohong itu baik, nggaklah! Kejujuran itu prinsip dan esensi maka harus dipertahankan.Namun kebohongan ternyata menyenangkan bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda, kebohongan dalam (kita ambil saja contoh film dan acara televise) ide cerita atau rekaan kostum, animasi, grafis, yang memang sengaja diciptakan untuk membuat kesan menarik. Jadi film fiksi bisa dibilang suatu kesatuan system kebohongan dimana komponen-komponennya bekerja sama untuk membuat impresi menarik. Ini bukan kritik atau opini gue tentang film fiktif, secara gw juga suka nonton film2 beginian, tapi ya itu tadi cuma mau menyampaikan sebua fenomena lucu dan unik yang terjadi dewasa ini bahwa MANUSIA TIDAK LAGI KESAL KETIKA DIBOHONGI, TIDAK SELAMANYA DIBOHONGI MENYEBALKAN.

Ad Maiorem Dei Gloriam
Bene Krisna

Reposting dari notes facebook gw

Harry Hits Marry : Sebuah Refleksi Tindak Kekerasan

Nih judul postingan apaan sih? Sok berat banget! Penasaran kan? (jiah kegeeran, PD banget loe!) cekidot gan!

Waktu itu gue lagi kuliah. Di tengah-tengah perkuliahan, dosen gw menulis Harry (Subject) hits (Verb) Marry (Object). Loe ngerasa ada yang aneh ga sama tulisan ini? Emang sih secara struktur bahasa Inggris, kalimat ini merupakan kalimat yang benar. Tapi menurut gue kalimat ini keliru. Keliru dimana? Lha wong struktur kalimatnya uda betul kok dibilang keliru? Perhatikan baik-baik

Harry adalah nama orang maka dia adalah subject, yang artinya pelaku, orang yang bertindak, orang yang melakukan. Hit artinya memukul. Memukul adalah verb (kata kerja) yang artinya suatu kegiatan pukul. Sementara Marry adalah nama orang juga, tetapi kenapa jabatannya object (benda)? Nah ini dia permasalahannya. Mengapa Marry seorang manusia (subject) menjadi berjabatan object? Emangnya dia benda? Emangnya dia bisa dipukul (hit) seenaknya?

Nah ini dia kenapa masih banyak kasus kekerasan. Orang dianggap benda! Di mata kuliah agama religiositas, gw belajar tentang Bullying. Salah satu penyebab Bullying adalah karena si penindas merasa lebih superior daripada korban. Nah dari segi bahasa aja orang ga di sederajatkan!? Gimana dalam kehidupan nyata? Gimana ga superior, tindakannya itu seperti di “legal” kan oleh sebuah struktur bahasa.

Bagaimana kalau kalimat itu diganti Harry (subject) loves (verb) Marry (Subject)? Maka dunia akan lebih baik. Orang dianggap setara dan sederajat. Dunia terbebas dari praktek kekerasan dan bullying. Kan enak tuh kita hidup berdampingan saling mencintai dan harmonis. Ga ada lagi “hit” cuma ada “love”

Inilah tribute gw untuk masalah kekerasan, dalam rangka hari AIDS sedunia. Karena kekerasan saling terkait dengan tindakan kejahatan seksual.

Ad Maiorem Dei Gloriam

Bene Krisna

Repostingan dari notes Facebook gw