Saturday, December 19, 2009

Harry Hits Marry : Sebuah Refleksi Tindak Kekerasan

Nih judul postingan apaan sih? Sok berat banget! Penasaran kan? (jiah kegeeran, PD banget loe!) cekidot gan!

Waktu itu gue lagi kuliah. Di tengah-tengah perkuliahan, dosen gw menulis Harry (Subject) hits (Verb) Marry (Object). Loe ngerasa ada yang aneh ga sama tulisan ini? Emang sih secara struktur bahasa Inggris, kalimat ini merupakan kalimat yang benar. Tapi menurut gue kalimat ini keliru. Keliru dimana? Lha wong struktur kalimatnya uda betul kok dibilang keliru? Perhatikan baik-baik

Harry adalah nama orang maka dia adalah subject, yang artinya pelaku, orang yang bertindak, orang yang melakukan. Hit artinya memukul. Memukul adalah verb (kata kerja) yang artinya suatu kegiatan pukul. Sementara Marry adalah nama orang juga, tetapi kenapa jabatannya object (benda)? Nah ini dia permasalahannya. Mengapa Marry seorang manusia (subject) menjadi berjabatan object? Emangnya dia benda? Emangnya dia bisa dipukul (hit) seenaknya?

Nah ini dia kenapa masih banyak kasus kekerasan. Orang dianggap benda! Di mata kuliah agama religiositas, gw belajar tentang Bullying. Salah satu penyebab Bullying adalah karena si penindas merasa lebih superior daripada korban. Nah dari segi bahasa aja orang ga di sederajatkan!? Gimana dalam kehidupan nyata? Gimana ga superior, tindakannya itu seperti di “legal” kan oleh sebuah struktur bahasa.

Bagaimana kalau kalimat itu diganti Harry (subject) loves (verb) Marry (Subject)? Maka dunia akan lebih baik. Orang dianggap setara dan sederajat. Dunia terbebas dari praktek kekerasan dan bullying. Kan enak tuh kita hidup berdampingan saling mencintai dan harmonis. Ga ada lagi “hit” cuma ada “love”

Inilah tribute gw untuk masalah kekerasan, dalam rangka hari AIDS sedunia. Karena kekerasan saling terkait dengan tindakan kejahatan seksual.

Ad Maiorem Dei Gloriam

Bene Krisna

Repostingan dari notes Facebook gw

No comments:

Post a Comment